All content, trademarks, and logos on this website are the property of Tritera.co.id and are protected under applicable copyright laws. Unauthorized use or reproduction of any content from this site is prohibited
© 2024 Tritera.co.id. All Rights Reserved.
Perbedaan Vegan Leather dengan Kulit Asli dan Cara Merawatnya

Detail Journal
Tren penggunaan vegan leather atau kulit sintetis semakin populer sebagai alternatif bahan baku tekstil yang lebih ramah lingkungan ketimbang kulit asli. Bahkan, berdasarkan penelitian Industry Arc, pasar global untuk kulit sintetis diproyeksikan mencapai US$204 juta, dengan tingkat pertumbuhan tahunan sebesar 11,4% selama 2023-2030.
Namun, benarkah bahan ini lebih unggul dari kulit asli?
Key Takeaways
Vegan leather merupakan pilihan berkelanjutan yang meniru tampilan kulit asli tanpa menggunakan bahan dari hewan.
Material kulit sintetis lebih terjangkau, tahan air, dan mudah dirawat ketimbang kulit asli.
Merawat kulit sintetis dengan benar dapat memperpanjang umur dan menjaga kualitasnya.
Apa Itu Vegan Leather?
Vegan leather, yang juga terkenal dengan istilah faux leather, kulit sintetis, atau kulit imitasi, adalah material yang dibuat menyerupai kulit asli tanpa menggunakan bahan dari hewan. Kulit sintetis ini sering bermanfaat dalam berbagai industri karena menawarkan alternatif yang lebih etis dan inovatif ketimbang kulit hewan tradisional.
Kenapa Menggunakan Istilah “Vegan”?
Istilah “vegan” digunakan karena material ini tidak menggunakan unsur hewani sama sekali, baik dalam komposisi maupun proses pembuatannya. Berbeda dengan kulit asli yang berasal dari sapi, domba, atau kambing, jenis kulit ini terbuat dari bahan sintetis.
Meskipun namanya “kulit vegan”, bahan ini tetap bisa menyerupai kulit asli dari segi tekstur dan tampilan, tetapi dengan sumber yang lebih berkelanjutan. Hal ini membuat kulit sintetis menjadi pilihan terbaik untuk Anda yang mendukung campaign cruelty-free dan ramah lingkungan.
Contoh Produk Vegan Leather
Kulit sintetis ini sangat berguna dalam industri fashion, aksesoris, furnitur, dan otomotif. Berikut adalah beberapa contoh produk dari Tritera yang bisa menjadi pilihan.
Maurvi: Material ini memiliki tekstur halus sehingga sangat cocok untuk aplikasi fashion seperti tas, sepatu, dan jaket, serta untuk otomotif, seperti sarung jok mobil.
Zetta: Jenis kulit sintetis yang menggambarkan kesan elegan untuk interior kendaraan serta perabotan.
Romano: Material yang memiliki daya tahan tinggi, sehingga cocok untuk kebutuhan industri.
Leather Touch: Jenis kulit sintetis yang penggunaannya sangat fleksibel dan nyaman untuk berbagai aplikasi.
Chesterfield: Jenis kulit sintetis premium dengan tekstur lembut dan menyerupai kulit asli, sehingga cocok untuk sofa hingga aksesoris mewah.
Jacala: Material ini tahan sobek dan aus karena memiliki tekstur deep grain, yang mana cocok untuk pembuatan furnitur, seperti sofa, headboard, ottoman, dan sebagainya.
Apa Bahan Baku Vegan Leather?
Biasanya, material tekstil ini terbuat dari bahan sintetis seperti poliuretan (PU) atau polyvinyl chloride (PVC), serta dari bahan alami seperti jamur, nanas, kaktus, apel, dan anggur. Ketahui masing-masing karakteristiknya pada penjelasan berikut ini.
Poliuretan (PU) dan PVC: Kulit sintetis berbahan dasar plastik, sehingga bersifat tahan air, fleksibel, dan lembut.
Mycelium Leather (Kulit Jamur): Terbuat dari miselium jamur yang dikembangkan dalam laboratorium hingga menyerupai kulit asli.
Piñatex (Kulit Nanas): Kulit sintetis yang terbuat dari serat daun nanas, yang mana merupakan limbah pertanian, sehingga lebih berkelanjutan.
Kulit Apel: Terbuat dari limbah industri jus apel, terutama kulit dan ampasnya.
Desserto (Kulit Kaktus): Kulit sintetis berbahan dasar kulit kaktus, yang mana bersifat lebih tahan lama dan ramah lingkungan karena tidak membutuhkan banyak air.
Kulit Anggur: Terbuat dari limbah produksi anggur seperti kulit dan bijinya.
Kelebihan Vegan Leather

Seperti bahan tekstil pada umumnya, kulit sintetis memiliki kelebihan dan kekurangan dalam hal daya tahan, tekstur, dan dampak lingkungan. Adapun kelebihannya adalah sebagai berikut.
Lebih tahan terhadap noda dan air ketimbang kulit asli.
Tidak memerlukan perawatan khusus seperti penggunaan pelembap atau waxing, karena Anda bisa membersihkan permukaan kulit sintetis dengan kain basah.
Umumnya lebih murah daripada kulit asli karena proses produksinya lebih efisien.
Bisa dibuat dalam berbagai warna, tekstur, dan pola.
Kekurangan Vegan Leather
Sementara itu, kulit sintetis juga memiliki kelemahan yang perlu Anda perhatikan. Berikut ini penjelasannya.
Tidak memiliki pori-pori alami seperti kulit asli, sehingga kurang nyaman untuk produk seperti sepatu atau pakaian yang memerlukan sirkulasi udara.
Beberapa varian kulit sintetis bersifat lebih kaku daripada kulit asli.
Jika rusak atau retak, kulit sintetis sulit untuk diperbaiki seperti kulit asli.
Meskipun lebih tahan air, vegan leather bisa mengelupas atau retak seiring waktu, terutama jika berkualitas rendah serta terkena panas dan kelembapan tinggi secara terus-menerus.
Cara Merawat Produk-produk Vegan Leather
Untuk menjaga produk berbahan dasar kulit sintetis tetap awet dan selalu tampak seperti baru, Anda harus mengikuti beberapa tips perawatan berikut ini.
Lap permukaan dengan kain halus untuk mengangkat debu dan kotoran dengan lembut.
Jauhkan dari paparan sinar matahari langsung karena sinar ultraviolet yang berlebihan bisa menyebabkan warna kulit memudar atau teksturnya menjadi kaku.
Simpan di area yang sejuk dan kering serta hindari kelembaban tinggi agar material tetap bersih dan bebas jamur.
Pilih pembersih khusus dan jauhkan dari paparan zat kimia agresif, seperti alkohol, yang bisa merusak permukaan lapisan terluar.
Apakah Vegan Leather Lebih Ramah Lingkungan?
Secara umum, penggunaan vegan leather tergolong lebih ramah lingkungan karena beberapa faktor berikut.
Tidak memerlukan peternakan hewan sehingga dapat mengurangi emisi gas rumah kaca dari industri peternakan.
Tidak melibatkan proses pengolahan kulit hewan mentah, sehingga dapat mengurangi penggunaan bahan kimia berbahaya seperti kromium.
Beberapa varian kulit PVC bisa Anda daur ulang guna meminimalkan limbah.
Jadilah Bagian dari Perubahan dengan Menggunakan Vegan Leather!
Memilih vegan leather bukan hanya langkah menuju keberlanjutan, tetapi juga sebuah komitmen untuk berinovasi dalam menghadirkan produk yang ramah lingkungan tanpa mengorbankan kualitas. Anda pun berkesempatan menciptakan perubahan positif dalam industri tanpa mengabaikan nilai estetika dan fungsionalitas produk.
Jika Anda sedang mencari material kulit sintetis berkualitas, Tritera siap membantu. Kami menawarkan berbagai pilihan kulit sintetis yang ideal untuk industri fashion, otomotif, dan furnitur. Dengan bahan premium yang tahan lama, produk Anda akan semakin bernilai tanpa harus bergantung pada kulit hewan.
Ingin tahu lebih lanjut? Jangan ragu untuk menghubungi tim customer service kami untuk informasi produk, pemilihan bahan, atau pemesanan. Bersama Tritera, wujudkan masa depan yang lebih ramah lingkungan dengan pilihan cerdas!