https://www.tritera.co.id/ - Tritera Indonesia

Kulit sintetis atau kulit buatan atau dalam istilah asingnya faux leather merupakan tiruan dari kulit asli yang mempunyai sifat hampir sama dengan kulit asli. Keberadaan kulit buatan ini sangat membantu dalam berbagai industri, termasuk industri fashion dan rumah tangga.

Manfaat kulit sintetis dalam kehidupan sehari-hari sebenarnya hampir sama dengan kulit asli. Jenis kulit ini dimanfaatkan untuk memproduksi tas, baju, sepatu, dan berbagai produk lainnya.

Namun apakah kulit buatan sama dengan kulit asli? Bagaimana dengan ketahanannya? Apakah kulit sintetis tahan lama?

Semua pertanyaan ini akan terjawab di sini.

“Kulit sintetis atau kulit buatan mempunyai harga yang lebih terjangkau. Namun tingkat ketahanannya tergantung dari cara perawatannya. Jika Anda melakukan perawatan dengan tepat maka produk kulit buatan akan lebih tahan lama dan tidak mudah rusak.”

Apa itu Kulit Sintetis?

Sederhananya kulit buatan merupakan kulit tiruan yang dibuat dari bahan rekayasa kimia atau sintetis. Kulit ini tidak menggunakan kulit asli dari hewan melainkan bahan kimia yang diproses sedemikian rupa sehingga membentuk kulit yang mirip dengan aslinya.

Material kulit sintetis sangat beragam, namun pada intinya bahan dasar dari kulit ini adalah lilin dan pewarna. Pewarna diperlukan untuk membuat tekstur kulit buatan sama dengan kulit asli.

Berdasarkan bahan bakunya, jenis kulit sintetis dibedakan menjadi 2, yaitu: 

1. PU atau Polyurethane, kulit buatan jenis ini masih menggunakan lapisan kulit asli pada bagian dalamnya.

2. PVC atau Polyvinyl Chloride, kulit buatan ini terdiri dari 4 lapis termasuk kain di bagian dasarnya. Pada lapisan atasnya terdapat lapisan PVC sebagai penguat.

Material yang digunakan dalam pembuatan kulit buatan ini juga berpengaruh pada ketahanannya. Semakin bagus bahan yang digunakan maka kulit buatan bisa semakin awet. Tidak hanya material saja, cara merawatnya juga berpengaruh terhadap ketahanan kulit ini.

Proses Pembuatan Kulit Sintetis

Berdasarkan jurnal penelitian dari UGM, secara umum proses pembuatan kulit buatan ini terbagi menjadi 3 tahap yaitu:

1. Pencampuran Bahan

Tahap pertama dalam pembuatan kulit buatan adalah mencampurkan semua bahannya. Pencampuran ini dilakukan dengan menggunakan mesin khusus.

2. Penge-roll-an Kompon

Selanjutnya, bahan yang sudah tercampur akan dilakukan penge-roll-an sesuai dengan ukurannya.

3. Pemanasan Kompon

Proses terakhir adalah pemanasan. Pemanasan ini dilakukan dengan menggunakan oven dengan suhu kurang lebih 195o C selama 3 menit.

Kelebihan dan Kekurangan Kulit Sintetis

Tentu saja kulit buatan mempunyai kelebihan dan kekurangan tersendiri. Adapun kelebihan dari kulit buatan yaitu:

1. Harga Lebih Terjangkau

Harga kulit sintetis lebih terjangkau daripada kulit asli. Ini menjadi salah satu kelebihannya. Dengan harganya yang lebih terjangkau produk dengan kulit buatan bisa dijangkau oleh banyak orang, termasuk kalangan menengah ke bawah.

2. Tersedia Banyak Pilihan Warna

Selain harganya yang lebih terjangkau, produk dari bahan kulit buatan juga mempunyai banyak pilihan warna. Hal ini dikarenakan bahan kulit buatan lebih mudah untuk diberi warna. Oleh karena hal inilah produk yang terbuat dari kulit buatan lebih banyak pilihannya.

3. Tekstur Lebih Halus

Dari segi tekstur, kulit buatan juga lebih halus. Kehalusan tekstur dari kulit ini tentu saja tergantung dari bahan yang digunakannya. Semakin bagus kualitas bahannya maka teksturnya bisa semakin halus mirip dengan kulit asli.

4. Mudah untuk Dibentuk

Kelebihan lainnya dari kulit buatan adalah mudah untuk dibentuk. Kulit buatan lebih elastis daripada kulit asli. Karena hal inilah kulit buatan lebih mudah untuk dibentuk, sehingga lebih banyak jenis produk yang bisa dihasilkan dari kulit ini.

Walaupun kelebihan kulit buatan cukup banyak, tetap saja kulit jenis ini mempunyai beberapa kekurangan. Berikut ini adalah kekurangan dari kulit buatan.

1. Mudah Retak

Kekurangan yang pertama adalah mudah retak dan kaku. Kulit buatan memang lebih mudah retak jika terkena sinar matahari terlalu lama. Oleh karena itu, hindari terlalu lama menggunakan produk kulit buatan di bawah sinar matahari langsung.

2. Perlu Perawatan Ekstra agar Lebih Awet

Produk yang terbuat dari kulit buatan juga membutuhkan perawatan yang lebih ekstra. Perawatan yang tepat bisa membuatnya lebih tahan lama.

3. Warna Cat Mudah Terkelupas

Warna produk yang terbuat dari kulit buatan juga mudah terkelupas. Pasalnya warnanya tidak menyerap sempurna ke dalam pori-pori kulit. Hal ini membuat produk menjadi cepat pudar warnanya.

Cara Merawat Kulit Sintetis agar Tetap Awet

Selain dari bahan baku yang digunakan kulit sintetis bagus atau tidak juga tergantung cara merawatnya. Agar barang dengan kulit buatan bisa tahan lama, lakukan beberapa cara perawatan berikut ini.

1. Simpan dalam Tempat yang Kering dan Teduh

Pastikan Anda menyimpan produk dari kulit buatan di tempat yang kering dan teduh. Hindari matahari langsung agar warna dan lapisan kulit tidak mudah mengelupas.

2. Bersihkan dengan Air Hangat atau Baby Oil Secara Rutin

Anda juga perlu membersihkan produk dari kulit buatan secara rutin. Anda bisa menggunakan air hangat atau baby oil untuk menghilangkan noda membandel. Setelah dibersihkan segera keringkan agar tidak lembab.

3. Hindari Menyimpan dengan Cara Menumpuknya

Poin yang terakhir, hindari menyimpan dengan cara menumpuk. Menumpuk tas, sepatu, atau produk lainnya dari kulit buatan akan membuatnya menjadi lebih cepat rusak.

Ketahanan produk dengan kulit sintetis memang berbeda-beda. Namun dengan perawatan yang benar, produk kulit buatan Anda bisa lebih awet. Hal yang terpenting simpan di tempat kering dan teduh serta harus rutin dibersihkan setiap minggunya.

Tritera Indonesia menawarkan artificial leather yang terbuat dari material pilihan berkualitas dan sangat cocok digunakan untuk kebutuhan rumah tangga dan bisnis Anda. Klik di sini untuk mengetahui koleksi kami selengkapnya.