All content, trademarks, and logos on this website are the property of Tritera.co.id and are protected under applicable copyright laws. Unauthorized use or reproduction of any content from this site is prohibited
© 2024 Tritera.co.id. All Rights Reserved.
Artificial Leather: Definisi, Keunggulan, dan Perbedaannya dengan Kulit Asli
.webp)
Detail Journal
https://www.tritera.co.id/ - Tritera Indonesia
Artificial leather adalah salah satu jenis kulit sintetis atau faux leather yang sangat populer. Keberadaan jenis kulit ini sangat berpengaruh pada industri di dunia. Banyak produk-produk furnitur rumah tangga dan kantor, seperti sofa, kursi kantor, dan furnitur lainnya, menggunakan kulit imitasi ini.
Apa itu artificial leather dan apa bedanya dengan kulit asli? Kenapa jenis kulit ini lebih populer dibandingkan dengan kulit yang asli? Mari mengenal tentang artificial leather dan perbedaannya dengan kulit asli.
“Artificial leather atau kulit imitasi terbuat dari 100% bahan sintetis. Jenis kulit ini paling banyak digunakan dalam dunia industri. Salah satu alasannya adalah harganya yang lebih murah.”
Apa itu Artificial Leather dan Bagaimana Cara Kerjanya?
Definisi artificial leather secara sederhana yaitu kulit imitasi yang 100% bahan pembuatnya adalah bahan sintetis. Kulit ini termasuk salah satu jenis kulit sintetis yang tidak menggunakan sama sekali kulit hewan.
Beberapa jenis kulit sintetis ada yang masih menggunakan campuran kulit hewan dalam produknya. Biasanya kulit hewan dijadikan sebagai pelapis di bagian tertentu saja. Berbeda dengan artificial leather yang semua bahannya sintetis.
Jenis kulit sintetis ini lebih banyak digunakan karena mempunyai banyak keunggulan. Salah satu keunggulan artificial leather adalah harganya yang lebih terjangkau daripada kulit asli. Para produsen furnitur lebih banyak memilih kulit jenis ini karena bisa menekan biaya produksi.
Tidak hanya dari segi harga saja, kulit imitasi juga lebih lentur sehingga bisa dengan mudah untuk dibentuk. Daya serap warna kulit ini juga cukup tinggi sehingga bisa menghasilkan banyak varian warna. Tidak salah jika artificial leather ini banyak peminatnya dalam berbagai industri.
Perbedaan Antara Artificial Leather dan Kulit Asli

Sudah jelas kulit asli dan kulit imitasi sangat berbeda. Beberapa produk dari artificial leather memang cukup sulit dibedakan dengan produk kulit asli. Pasalnya sekilas keduanya hampir sama.
Walaupun demikian tetap saja ada perbedaan di antara kedua jenis kulit tersebut. Beberapa perbedaan artificial leather dan kulit asli adalah sebagai berikut.
1. Tekstur dan Kelenturannya
Cara membedakan antara kulit imitasi dan asli yang paling mudah adalah dari tekstur dan kelenturannya. Kulit imitasi dan asli memang terlihat sama-sama lentur, namun jika Anda coba melipatnya maka akan tampak jelas kelenturannya.
Kulit asli setelah dilipat tidak akan meninggalkan bekas, jika ada itu tidak akan tampak jelas. Berbeda dengan kulit imitasi yang akan terlihat bekas lipatannya.
Tekstur kulit imitasi cenderung kesat, sedangkan kulit asli jika Anda sentuh akan terasa licin tapi agak kasar.
2. Bau Khasnya
Perbedaan lainnya dari kedua jenis kulit adalah bau atau aroma khasnya. Anda yang mempunyai penciuman tajam pasti bisa langsung membedakan aromanya. Aroma kulit imitasi adalah aroma bahan kimia sedangkan kulit asli mempunyai aroma yang khas kulit.
Untuk mencium aromanya Anda juga bisa memanaskan kedua kulit ini dengan api kecil. Artificial leather akan mengeluarkan aroma karet dan sangat mudah terbakar. Sedangkan kulit asli aromanya khas dan tidak mudah terbakar.
3. Lapisan Penyusunnya
Lapisan penyusun kedua jenis kulit ini dalam sebuah produk juga berbeda. Kulit asli maksimal hanya tersusun dari 2 lapisan saja. Bahkan banyak yang hanya 1 lapis saja.
Sedangkan kulit imitasi menggunakan setidaknya 3 lapisan pada produknya. Lapisan pertama adalah kain, lapisan kedua busa, dan yang paling atas adalah kulitnya.
4. Pori-Pori dalam Kulitnya
Perbedaan lainnya antara kulit asli dan imitasi adalah pori-porinya. Pori-pori kulit imitasi terlihat sangat beraturan karena dibuat dari mesin. Sedangkan pori-pori kulit asli tidak beraturan karena masih sangat alami.
5. Tingkat Ketahanannya
Dari segi ketahanannya juga berbeda. Kulit asli lebih tahan lama dan tidak mudah rusak. Sedangkan kulit imitasi mudah rusak jika Anda tidak bisa merawatnya dengan tepat.
Penggunaan Umum Artificial Leather di Berbagai Industri
Tahukah Anda di tahun 2020 penjualan kulit imitasi untuk produksi di dunia mencapai US$84,1 miliar. Penjualan ini akan terus meningkat diperkirakan tumbuh sampai 7,23% CAGR dari tahun 2021 sampai 2031. Di akhir tahun 2031 penjualan kulit imitasi ini diperkirakan sampai USD 174,7 miliar.
Dari data ini terlihat jelas jika kulit imitasi menjadi salah satu jenis kulit yang banyak digunakan dalam industri. Terutama dalam industri furnitur, artificial leather menjadi pilihan untuk mendesain sofa, kepala tempat tidur, kursi kantor, dan lain sebagainya.
Penggunaan artificial leather yang semakin masif ini membuat industri kulit imitasi bisa semakin berkembang. Apalagi sekarang ini sudah banyak yang menggalakkan untuk tidak menggunakan produk dari hewan. Hal ini mendorong produk kulit imitasi menjadi semakin disukai.
Secara umum artificial leather ini banyak digunakan untuk membuat perabot rumah tangga dan kantor. Bahkan, mungkin saja sofa yang Anda duduki sekarang terbuat dari kulit imitasi.
Sekarang sudah jelas apa itu artificial leather, bukan? Artificial leather adalah kulit imitasi yang 100% bahannya dari kimia. Cara termudah untuk membedakannya dengan kulit asli Anda bisa lihat tekstur dan kelenturannya.
Apabila Anda menginginkan artificial leather dengan kualitas unggul, Tritera Indonesia menjadi solusi terbaik. Dengan menghadirkan beragam koleksi tekstur dan warna, artificial leather Tritera Indonesia sangat cocok untuk memenuhi kreativitas rumah tangga dan bisnis Anda. Ketahui beragam pilihan artificial leather kami melalui link ini.
